DAMASKUS - Nasib Konstantin Murahtin jauh lebih beruntung dari rekannya, Oleg Peshkov yang tewas dalam insiden tertembaknya pesawat SU 24 Rusia oleh F 16 Turki.
Konstantin merupakan ko-pilot jet tempur tersebut. Saat pesawat mereka ditembak rudal sidewinder F16 Turki, keduanya berhasil keluar dari pesawat melalui sistem pelontar.
Saat hendak mendarat melalui parasut, sang pilot, Oleg ditembaki sejumlah milisi dari darat. Ia akhirnya tewas.
Sementara Konstantin mendarat di dalam hutan, dan sempat ditahan kelompok pemberontak sebelum akhirnya bisa diselamatkan.
Namun bagaimana Konstantin selamat, masih menjadi teka-teki hingga kini.
Media Iran Fars melansir sebuah laporan yang belum terkonfirmasi oleh Konstantin atau militer Rusia.
Fars melaporkan, setelah jatuhnya jet tempur SU 24, Rusia segera mengirim dua helikopter Mi 24 untuk mengevakuasi pilot mereka.
Namun setibanya di lokasi, heli tersebut disergap dan dihujani tembakan rudal panggul oleh tentara pemberontak. Satu heli hancur.
Dalam situasi chaos, jenderal legendaris Iran, Qassem Soleimani menghubungi Rusia.
Ia menawarkan bantuan untuk mengevakuasi pilot Rusia.
Soleimani menyarankan dibentuknya unit satuan tugas khusus yang dibentuk dari unsur pasukan khusus Hizbullah dan pasukan komando Suriah yang telah dilatih oleh Iran.
Pasukan yang dinilai sudah "akrab" dengan geografis daerah tersebut akan bertugas di darat, sedangkan Rusia diminta menyediakan "payung udara" dan laporan intelijen via satelit.
Setelah memastikan dengan Glossnat (GPS versi Rusia), lokasi Konstantin diketahui berada di garis belakang area pertempuran tentara Suriah dan oposisi.
Enam pasukan khusus Hizbullah dan 18 tentara komando Suriah bergerak menuju lokasi.
Di saat bersamaan, dua pesawat tempur dan dua heli serang Rusia melakukan bombardir untuk mengalihkan perhatian pasukan milisi.
Singkat cerita, operasi ini berjalan sukses. Unit khusus berhasil membebaskan pilot, setelah melakukan infiltrasi sejauh 6 km belakang garis musuh.
Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Rusia dan militer Iran terkait cerita yang dilansir Fars tersebut.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !