Tidak seperti kebanyakan orang yang takut akan kematian, Dorce Gamalama malah seolah menyambut yang tidak bisa dihindari tersebut dengan menyiapkan tanah dan kain kafan untuknya nanti. Meski tidak ingin jika suatu saat nanti ia ditangisi ketika meninggal, tak urung persiapan Dorce itu membuat anak-anaknya sedih.
“Pasti sedih lah, tapi kalau mamah pikir melakukan itu (persiapkan kematian) baik, ya nggak salah.
Kami sempat lipetin kain kafan mamah pas habis umrah,” ujar Fatimah, putri Dorce di kediamannya Jalan Rawabinong, Gg. Swadaya, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (26/07).
Jika anak-anaknya merasa sedih Dorce mempersiapkan hari kematiannya, hal berbeda menjadi pandangannya. Ia membuat perbandingan bahwa ibunya meninggal di usia 40 tahun, dan usia Dorce sudah jauh di atas almarhum ibunya.
Dorce tidak ingin putri-putrinya nanti menangisi jika ia meninggal.
“Kematian nggak perlu ditangisi. Saya berusaha untuk tidak menangis kalau nanti keluarga. Ibuku meninggal umur 40, artinya saya dilebihin 12 tahun,” katanya.
Selain itu Dorce juga merawat dan mempersiapkan anak-anaknya untuk masa depan. Walau anak-anaknya tidak pernah bekerja seperti dirinya di TV, namun rezeki masih datang kepada mereka. Bahkan sebentar lagi Fatimah yang berusia 19 tahun akan segera menikah.
“Saya nggak pernah minta untuk tampil di TV. Alhamdulillah anak saya masih bisa makan. Walaupun tidak banyak lagi tampil di TV masih ada rezeki. Saya yakin rezeki nggak tertukar. Lebih intropeksi,” tandasnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLhEL54DLzCJrx67oaHSSLuu8DDyVxX9UC-3gWsnfjAvTRlVTuPdRu_4JSwgLhYNd0F2xjbnHdU_H77592a7erVpvrI96uJ1z3css9OTYHq0dXtFpUlDuIhr3WSUtPEpxbsnQVkHeHSzp3/s1600/pokersss.gif)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !