Harian Luwak - Pembunuhan keji terhadai Putri Nur Fauziah (9) sangat memungkinkan sarat unsur dendam pelaku.
Namun, dendam itu bukan terhadap si anak, tetapi kemungkinan besar terhadap ayahnya.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Eko Haryanto, melihat ada unsur balas dendam dalam tewasnya Fauziah.
Menurut Eko, hal itu terindikasi dari analisa kondisi beberapa organ vital korban saat ditemukan oleh polisi, di mana hasil autopsi didapati adanya unsur kekerasan yang dilakukan pelaku.
Menurut Eko, kekerasan yang berlebih itulah yang menjadi sinyal adanya unsur dendam dari pelaku terhadap korbannya.
"Balas dendamnya mungkin bukan dengan anaknya (korban tewas). Sebab Dia kan masih kecil," kata Eko.
Namun, Eko menganalisa bahwa si pembunuh sebenarnya punya dendam dengan ayah, Ibu, atau keluarga Korban.
"Tapi kemudian pelaku melampiaskannya ke anak perempuan korban," kata Eko.
Perempuan Tunggal
Apalagi diketahui bahwa PNF adalah anak perempuan satu-satunya dari empat anak yang dimiliki pasangan AP dan IF selama menikah.
Keduanya kini sudah bercerai dan AP (ayah korban) sudah menikah lagi.
Sedangkan IF (Ibunda korban) tinggal dengan saudara-saudaranya di Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, dekat dengan sekolah korban.
Eko Haryanto, yakin dan percaya Polisi Polda Metro Jaya bergerak tepat menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu.
"Saya yakin Polisi pasti menelusuri berbagai kemungkinan, motif, dan orang-orang yang bisa jadi pelakunya," ucap Eko.
Eko mengatakan, polisi akan menelusuri orang-orang di lingkaran keluarga itu.
"Sebab setiap pembunuhan biasanya pelakunya orang dekat. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan ini," kata Eko.
Sebelumnya, jenazah PNF (9), ditemukan tewas terbungkus dalam kardus di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) malam.
Setelah ditelusuri, ternyata ada seseorang yang membuang jenazah PNF disana sekitar pukul 18.00 pada hari Jumat itu. Sampai kini, Polisi masih memburu pelakunya.
Sampai saat ini ada 2 orang pria berstatus saksi yang sudah dicocokkan DNA nya dengan DNA dari alat bukti yang ditemukan di tubuh korban yang diduga milik pelaku. Namun hasilnya belum keluar.
Dijemput Dua Pria
Polisi menemukan saksi kunci pembunuhan bocah di dalam kardus.
Titik terang pembunuhan bocah di dalam kardus mulai terkuak, sesuai wawancara yang dilakukan Kompas TV dengan Direskrimum, Komisaris Besar Krishna Murti, Selasa (6/10/2015).
Dalam wawancara tersebut, Krishna menyebutkan, pelaku berjumlah dua pria.
"Kalau keterangan saksi benar dan terarfirmasi, maka seperti dugaan kami selama ini, pelaku lebih dari seorang, korban dijemput oleh dua orang sesuai keterangan saksi yang ditelusuri, dari keterangan yang kami telusuri terus menerus," katanya.
Korban diketahui terlihat di belakang sekolahnya di dekat lapangan, terakhir kali.
Saksi mata melihat korban dijemput dua orang yang mengendarai sepeda motor.
"Korban duduk di tengah, diapit dua orang, yang diduga merupakan pelaku," kata Krishna.
Kesaksian itu yang dijadikan pijakan utama polisi untuk mengejar pelaku keji yang memerkosa dan membunuh korban, PNF (9).
Korban dijemput di belakang sekolah di dekat lapangan, setelah salat Jumat, duduk dinaikkan ke motor di tengah-tengah.
"Malam kami akan melakukan gelar perkara dan menelusuri semuanya," katanya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !